TAKTIK PEMBELAJARAN YANG BISA DITERAPKAN
MATA PELAJARAN PAI PADA KURIKULUM KTSP
Oleh: Untung Ali Romdon
A. Latar Belakang
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam harus behasil dengan baik, sebab Pendidikan Agama Islam akan dapat membentuk sikap siswa menjadi positif. Dengan Pendidikan Agama Islam yang baik, siswa dapat memiliki iman yang kuat, dapat memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, tekun, jujur, sopan santun, dan sifat-sifat terpuji lainnya, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat pula bagi keluarga, lingkungan, dan Negara.
Keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat membutuhkan Guru yang terampil, professional, kreatif. Siswa mampu menguasai kompetensi dari segi aspek kognitif, efektif, maupun psikomotorik
Maka sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, guru harus membuat perencanaan pembelajaran terlebih dahulu. Dengan membuat perencanaan pembelajaran, maka guru dapat mempersiapkan apa yang akan dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran berlangsung efektif. Guru merencanakan materi, metode, taktik, sumber belajar, media dan periklanan yang dipakai, agar siswa dapat menguasai kompetensi yang diinginkan. Selain itu juga diperlukan pengembangan materi, indikator, dan metode atau kegiatan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Hal- hal yang dapat dijadikan rumusan masalah adalah:
1. Apakah pengertian taktik pembelajaran?
2. Bagaimanakah taktik dan siasat pembelajaran?
3. Bagaimanakah taktik pembelajaran PAI?
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
2. Taktik dan Siasat Pembelajaran
Untuk menjalankan strategi, diperlukan kiat-kiat tertentu agar nilai strategis atau rasionalitas dari setiap bentuk aktivitas pembelajaran di kelas dapat diwujudkan. Kiat-kiat tertentu dari setiap bentuk aktivitas guru-murid di kelas tersebut dinamakan taktik pembelajaran. Dengan perkataan lain, taktik pembelajaran adalah kiat guru dalam merealisasi aktivitas pembelajaran di kelas.
Davies (1987:121) menyatakan, taktik pembelajaran meliputi aspek-aspek pembelajaran yang lebih rinci dan lebih teknis dari pada strategi. Baik-buruknya pembelajaran lebih banyak ditentukan oleh taktik dari pada strategi. Taktik pembelajaran terwujud dalam bentuk langkah-langkah tindakan taktis yang tersusun dalam suatu prosedur pembelajaran. Dengan langkah-langkah tindakan yang taktis, proses belajar anak menjadi efektif dan efisien. Efektif dalam arti, kualitas dan kuantitas pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan kualitas dan kuantitas tujuan yang direncanakan. Sedangkan efisien artinya pencapaian tujuan tersebut sesuai dengan daya yang tersedia. Baik daya yang berkait dengan tenaga dan kemampuan guru, fasilitas belajar yang ada, maupun biaya yang digunakan guru untuk pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Kiat atau taktik untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas, di samping bersifat terencana, juga bersifat kondisional dan transaksional. Artinya sejumlah aktivitas kelas baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa di kelas ada yang secara sistematis telah direncanakan sebelumnya. Perencanaan tersebut secara tertulis didokumentasikan di persiapan pembelajaran. Meskipun demikian, belum bisa dijamin bahwa seluruh rencana pembelajaran tersebut dapat direalisasikan dalam aktivitas aktual di kelas. Kondisi dan keadaan kelas dapat saja berubah dari asumsi-asumsi keadaan kelas yang diperkirakan saat perencanaan tersebut dibuat. Akibat dari itu, aktivitas-aktivitas kelas perlu diubah dari rencana semula dan disesuaikan seketika itu, berdasarkan penyesuaian-penyesuaiannya dengan realitas yang ada di kelas. Kiat untuk menjalankan aktivitas kelas yang sifatnya kondisional dan transaksional tersebut dinamakan siasat. Dengan kata lain, untuk menjalankan taktik pembelajaran diperlukan siasat
3. Taktik Pembelajaran PAI
Mata pelajaran PAI pada madrasah adalah Fiqih, Qur’an hadist , akidah akhlak, dan sejarah kedubudayaan Islam. Dalam menyampaikan meteri ini seorang pendidik harus mempunyai taktik tersendiri agar materi pelajaran dapat mudah terserap oleh peserta didik. Taktik ini harus mengacu pada tujuan Pendidikan Agama Islam.
Menurut Hujair AH. Sanaky (2003:157) tujuan Pendidikan Agama Islam adalah mewujudkan cendekiawan muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia, cerdas, cakap, terampil, mandiri dan bertanggung jawab terhadap kemaslahatan umat, mempersiapkan peserta didik untuk menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional untuk menyelesaikan tugas-tugas dan kewajibannya sehari-hari, yaitu dengan menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilan yang ada pada dirinya di masing-masing lingkungannya, mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang bermanfaat bagi manusia.
Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani (2004:13) pada Kurikulum KTSP Pendidikan Agama Islam secara nasional terdapat daftar sejumlah kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. Kurikulum ini ditandai dengan ciri-ciri: Pertama, lebih menitik beratkan pada pencapaian target kompetensi. Kedua, lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan yang tersedia. Ketiga, memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
D. Kesimpulan
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Taktik pembelajaran adalah kiat guru dalam merealisasi aktivitas pembelajaran di kelas.
Taktik ini harus mengacu pada tujuan Pendidikan Agama Islam. tujuan Pendidikan Agama Islam adalah mewujudkan cendekiawan muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia, cerdas, cakap, terampil, mandiri dan bertanggung jawab terhadap kemaslahatan umat, mempersiapkan peserta didik untuk menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional dll.
Sejarah
Latar belakang pembentukan PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:- Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
- Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
- Pisahnya NU dari Masyumi.
- Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
- Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota bene HMI adalah underbouw-nya.
Organisasi-organisasi pendahulu
Di Jakarta pada bulan Desember 1955, berdirilah Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) yang dipelopori oleh Wa'il Harits Sugianto.Sedangkan di Surakarta berdiri KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama) yang dipelopori oleh Mustahal Ahmad. Namun keberadaan kedua organisasi mahasiswa tersebut tidak direstui bahkan ditentang oleh Pimpinan Pusat IPNU dan PBNU dengan alasan IPNU baru saja berdiri dua tahun sebelumnya yakni tanggal 24 Februari 1954 di Semarang. IPNU punya kekhawatiran jika IMANU dan KMNU akan memperlemah eksistensi IPNU.Gagasan pendirian organisasi mahasiswa NU muncul kembali pada Muktamar II IPNU di Pekalongan (1-5 Januari 1957). Gagasan ini pun kembali ditentang karena dianggap akan menjadi pesaing bagi IPNU. Sebagai langkah kompromis atas pertentangan tersebut, maka pada muktamar III IPNU di Cirebon (27-31 Desember 1958) dibentuk Departemen Perguruan Tinggi IPNU yang diketuai oleh Isma'il Makki (Yogyakarta). Namun dalam perjalanannya antara IPNU dan Departemen PT-nya selalu terjadi ketimpangan dalam pelaksanaan program organisasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cara pandang yang diterapkan oleh mahasiswa dan dengan pelajar yang menjadi pimpinan pusat IPNU. Disamping itu para mahasiswa pun tidak bebas dalam melakukan sikap politik karena selalu diawasi oleh PP IPNU.
[sunting] Konferensi Besar IPNU
Oleh karena itu gagasan legalisasi organisasi mahasiswa NU senantisa muncul dan mencapai puncaknya pada konferensi besar (KONBES) IPNU I di Kaliurang pada tanggal 14-17 Maret 1960. Dari forum ini kemudian kemudian muncul keputusan perlunya mendirikan organisasi mahasiswa NU secara khusus di perguruan tinggi. Selain merumuskan pendirian organ mahasiswa, KONBES Kaliurang juga menghasilkan keputusan penunjukan tim perumus pendirian organisasi yang terdiri dari 13 tokoh mahasiswa NU. Mereka adalah:- A. Khalid Mawardi (Jakarta)
- M. Said Budairy (Jakarta)
- M. Sobich Ubaid (Jakarta)
- Makmun Syukri (Bandung)
- Hilman (Bandung)
- Ismail Makki (Yogyakarta)
- Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
- Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
- Laily Mansyur (Surakarta)
- Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
- Hizbulloh Huda (Surabaya)
- M. Kholid Narbuko (Malang)
- Ahmad Hussein (Makassar)
Deklarasi
Pada tanggal 14-16 April 1960 diadakan musyawarah mahasiswa NU yang bertempat di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya. Peserta musyawarah adalah perwakilan mahasiswa NU dari Jakarta, Bandung, Semarang,Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, serta perwakilan senat Perguruan Tinggi yang bernaung dibawah NU. Pada saat tu diperdebatkan nama organisasi yang akan didirikan. Dari Yogyakarta mengusulkan nama Himpunan atau Perhimpunan Mahasiswa Sunny. Dari Bandung dan Surakarta mengusulkan nama PMII. Selanjutnya nama PMII yang menjadi kesepakatan. Namun kemudian kembali dipersoalkan kepanjangan dari ‘P’ apakah perhimpunan atau persatuan. Akhirnya disepakati huruf "P" merupakan singkatan dari Pergerakan sehingga PMII menjadi “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”. Musyawarah juga menghasilkan susunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi serta memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. Ketiga orang tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan PB PMII. Adapun PMII dideklarasikan secara resmi pada tanggal 17 April 1960 masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawwal 1379 Hijriyah.Independensi PMII
Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan partai induknya, NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjuttnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai mengkerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi- organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK/BKK, maka PMII menuntut adanya pemikiran realistis. 14 Juli 1971 melalui Mubes di Murnajati, PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII.Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultural- ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain.
Keterpisahan PMII dari NU pada perkembangan terakhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduanya susah untuk direnggangkan.
Makna Filosofis
Dari namanya PMII disusun dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Makna “Pergerakan” yang dikandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.
Sumber Wikipedia
Secara esensial NDP adalah suatu sublimasi Nilai Keislaman dan Keindonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII. Sebagai pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan menginspirasi nilai Dasar Pergerakan yang meliputi cakupan Akidah, syariah dan akhlak dalam upaya kita memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akherat.
Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan islam tersebut PMII menjadikan ahlusunah wal jamaah sebagai manhaj al fikr untiuk mendekonstruksikan pemahaman agama.
Fungsi:
Landasan berpijak
Bahwa NDP menjadikan landasan pijak dan gerak langkah dan kebijaksanaan yang harus dilaksanakan.
Landasan berpikir
Bahwa NDP menjadi landasan berpikir yang dikemukakan terhadap persoslan-persoalan yang dihadapi.
Sumber Motifasi
Bahwa NDP menjadi pendorong kepada anggota untuk berbuat dan bergerak dengan nilai yang terkandung didalam PMII.
Kedudukan NDP
Rumusan nilai-nilai yang seharusnya dimuat dan menjadi aspek ideal dalam berbagai aturan dan kegiatan PMII.
Landasan dan dasar pembenar dalam berpikir, bersikap dan berperilaku
Rumusan nilai dasar pergerakan
1.Tauhid
Mengesakan Allah SWT merupakan niali yang paling asasi dalam sejarah agama samawi. Didalamnya telah terkandung sejak awal tentang keberadaan manusia
Pertama, Allah adalah Esa dalam segala totalitas, dzat, sifat-sifat dan perbuatannya. Allah adalah dzat yang fungsional. Allah menciptakan, memberi petunjuk, memerintah dan memelihara alam semesta. Allah juga menanamkan pengetahuan, membimbing dan menolong manusia. Allah Maha Mengetahui, Maha Penolong, Maha Bijaksana, Hakim Maha Adil dan Maha Tunggal, Maha Mendahului dan Maha Menerima segala macam bentuk pujaan dan penghambaan.
Kedua, keyakinan seperti itu merupakan keyakinan terhadap yang kebih tinggi dari alam semesta serta merupakan manifestasi kesadaran dan keyakinan yang gaib.
Ketiga, oleh karena itu tauhid merupakan titik puncak, melandasi, memandu dan menjadi sasaran iman yang mencakup keyakinan dalam hati, penegasan oleh lisan dan perwujudan dengan perbuatan maka konnsekuensinya PMII harus mampu melarutkan nilai-nilai tauhid dalam berbagai kehidupan serta mensosialisasikan hingga merambah kesekelilingnya. Hal ini dibuktikan dengan pemisahan yang tegas antara hal-hal yang profan dan sakral, selain Allh sebagai Yang Maha Kuasa maka bisa dilakukan dekonstruksi dan desakralisasi atasnya sehingga tidak terjadi penghambaan pada hal-hal yang sifatnya profan, seperti jabatan, teks dan seterusnya.
Keempat, dalam memehami dalam memahami dan mewujudkannya, pergerakan telah memilih ahlussunnah wal jamaah sebagai metode pemahaman dan penghayatan keyakinan itu.
Implementasinya, …….. karena yang esa hanya Allah SWT, maka kader berkeyakinan bahwa Allah SWT yang agung, sakral, transenden dan suci. Selain Allah SWT adalah makhluk yang profan, tidak sakral, tidak agung, sederajat, selaku sesama makhluk yang berhak untuk dikaji dan didudukkan secara obyektif, berhak untuk didekonstruksikan, termasuk teks – teks agama.
2. Hubungan manusia dengan Allah SWT (Hablum minallah)
Allah SWT menciptakan manusia sebaik – baiknya kejadian (Ahsanittaqwim) dan menganugrahkan yang terhormat kepada manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain. Kedudukan itu ditandai dengan pertama, pemberian daya pikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Dalam potensi tersebut, sangat memungkinkan manusia menjalankan dua fungsi, fungsi hamba dan fungsi kholifah fil ardri. Sebagai hamba, manusia harus selalu melaksanakan ketentuen – ketentuan Allah SWT, dan perintah – perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Untuk itu manusia diberi kesadaran moral yang harus selalu dirawat kalau manusia tidak ingin terjatuh kedalam kedudukan yang sangat rendah.
Sebagai kholifah di bumi, manusia harus memberanikan diri untuk mengemban amanat yang maha berat yang ditawarkan Allah SWT kepada manusia. Kedua pola tersebut berfungsi secara simbangang, lurus dan teguh. Juga harus dijalankan hanya dengan keikhlasan mengharap ridha dari Allah SWT semata dengan terus dengan melakukan ikhtiar secara optimal sedangkan mengenai hasil sepenuhnya hanya milik Allah SWT.
Kedua, manusia mempunyai sifat uluhiyyah atau sifat ketuhanan, yakni fitrah suci untuk memproyeksikan tentang kebaikan dan keindahan. Misalnya manusia ketika menjalankan sujud kepada Allah SWT berarti manusia sedang menjalankan fungsi al quddus. Demikian pula ketika manusia menjalankan fungsi – fungsi ketuhanan yang lain. Intinya bahwa pancaran keindahan masuk kedalam jiwa manusia untuk selalu berbuat kebaikan dan keindahan walaupun ada nilai tidak mungkin ada kesamaan antara makhluk dengan sang kholik.
Implementasinya, manusia dalam menjalankan segala apapun hanya karena Allah SWT karena manusia adalah hamba-Nya yang dituntut untuk mengabdi secara total. Inilah yang kemudian memunculkan konsep liberalisasi dan independensi bagi PMII. Tidak hanya liberal secara pikiran, teapi liberal secara sikap dan tindakan.
]
3. Hubungan manusia dengan manusia (hablun minannas)
kenyataan bahwa Allah SWT meniupkan ruh-Nya kedalam materi dasar manusia adalah bukti bahwa manusia makhluk yang paling mulia. Kedudukan manusia dengan manusia yang lain adalah sama dihadapan Allah SWT. Yang membedakan mereka hanyalah kualitas ketaqwaannya. Setiap menusia pasti memiliki kelebihan serta kekurangannya. Hal ini justru sebuah potensi bagi manusia untuk selalu kreatif dan terus bergerak kearah yang lebih baik. Karena manusia itu sama kedudukannya dihadapan Tuhan. Sehingga tidak dibenarkan apabila ada manusia mendudukan dirinya lebih mulia daripada yang lain.
Seperti disinggung diatas, fungsi manusia sebagai Khalifatullah adalah untuk menegakkan kesederajatan antara sesama manusia. Fungsi ini juga berarti bahwa manusia harus terus membela kebenaran dan keadilan dimanapun dan dimanapun. Juga senantiasa memberikan kedamaian dan rahmah bagi seluruh alam.
Implemensinya, kader PMII harus selalu menegakkan keadilan dan kebenaran. Membela kaum tertindas, membela kaum mustad hafinn. Memlihara bentuk toleransi dan kedamaian dengan sesama manusia tanpa memendang ras, suku, budaya atau apapun dan memelihara nilai – nilai kemanusiaan. Dari sinilah PMII kemudian selalu memegang teguh nilai imansipasi.]
4. Hubungan manusia dengan alam
Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Dia menentukan ukuran dan hukum – hukum-Nya. Alam juga menunjukkan tanda – tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah SWT. Berarti juga nilai tauhit meliputi nilai hubungan manusia dengan alam. Sebagai ciptaan Allah SWT alam berkedudukan sederajat dengan manusia namun Allah menunudukkan alam bagi manusia dan bukan sebaliknya. Jika sebaliknya yang terjadi maka manusia akan terjebak dalam penghambaan pada alam, bukan penghambaan pada Allah SWT. Karena itu manusia berkedudukan sebagai kholifah dibumi, untuk menjadikan bumi maupun alam sebagai wahana dan obyek dalam bertauhit dan menegaskan keberadaan dirinya.
Perlakuan manusia terhadap alam tersebut dimaksudkan untuk memakmurkan kehidupan didunia dan diarahkan kepada kebaikan di akherat. Disini berlaku upaya berkelanjutan untuk mentransendensikan segala aspek kehidupan manusia. Sebab akherat adalah masa depan eskatologis yang tak terelakkan. Kehidupan akherat akan dicapai dengan sukses jika kehidupan manusia benar – benar fungsional dan beramal saleh.
Maka jelaslah hubungan manusia dengan alam merupakan hubungan pemanfaatan alam untuk kemakmuran bersama. Hidup bersama antara manusia dengan alam berarti hidup dalam kerjasama, tolong menolongan dan tenggang rasa.
Salah satu hasil penting dari cipta, rasa dan karsa manusia adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia menciptakan itu untuk memudahkan dalam rangka memanfaatkan alam dan kemakmuran bumi atau memudahkan hubungan antar manusia. Dalam memanfaatkan alam diperelukan iptek karena alam memiliki ukuran, aturan dan hukum tersendiri. Alam perlu didayagunakan dengan tidak mengesampingkan aspek kelestariannya.
Untuk mengetahui dan mengembangkan pemahaman terhadap ayat – ayat Allah SWT. Manusia mengerahkan kesadaran moral, potensi, kreatif berupa akal dan aktifitas intelektualnya. Disini siperlukan penelaran yang tinggi dan Ijtihat yang utuh dan sistematis terhadap ayat – ayat Allah SWT.
Implementasinya, setiap kader harus menjaga alam dari bahaya yang merusaknya. Misalnya, menjaga alam dari bahaya nuklir, penebangan hutan, eksploitasi alam atau kerusakan alam akibat bom bunuh diri yang akhir–akhir ini ramai diperbincangkan. Ini semua dilakukan sebagai bentuk implementasi nilai–nilai yang ada di PMII dalam menjaga alam dan manusia itu sendiri.
Dengan NDP itu diharapkan akan terbentuknya sosok pribadi muslim yang berbudi luhur, berilmu, bertaqwa, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuaannya. Sehingga cita–cita ideal PMII dalam mencetak kader ulul albab dengan ciri menjalankan dzikir, fikir dan amal soleh secara dialektis, kritis dan transformatif akan dapat terwujud dengan senantiasa menjaga komitmen keislaman, kemahasiswaan dan keindonesiaan.
Visi dan Misi PMII
Visi dan misi PMII sebenarnya juga pengejawantahan dari nilai – nilai aswaja dan NDP. Secara organisatoris atau kelembagaan.
visi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia meliputi:
visi keislaman
visi keindonesiaan
visi kerakyatan.
Sedangkan misi Pergerakan Mahasiswa Isam Indonesia untuk membumikan cita–cita ideal PMII adalah:
Menegakkan nilai – nilai Islam yang rahmatan lil’alamin.
Memperjuangkan nasionaisme yang pluralis.
membebaskan kaum mustad hafin dan menegakkan civil society.
Hymne PMII
Bersemilah… bersemilah… Tunas PMII
Tumbuh subur tumbuh subur Kader PMII
Masa depan di tanganmu
Untuk meneruskan perjuangan
Bersemilah… bersemilah… Kau harapan bangsa
Berjuanglah PMII
Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan
Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan
Hancur leburkanlah angkara murka
Perkokohlah barisan kita… Siiiap!
Sinar api Islam kini menyala
Tekad bulat jihad kita membara
Sinar api Islam kini kenyala
Tekad bulat jihad kita membara
Berjuanglah PMII berjuang
Menegakkan kalimat Tuhan
Menegakkan kalimat Tuha…n
Pencipta Lagu: Sahabat Shaimoery WS.
Syair: Sahabat H. Mahbub Djunaedi
Penggunaan: Mars PMII dilantunkan pada pembukaan acara resmi organisasi, baik bersifat intern maupun ekstern atau umum. Mars PMII dilantunkan secara bersama-sama dengan berdiri tegak, khidmat dan penuh semangat.
Mars PMII
Inilah kami wahai Indonesia
Satu barisan dan satu cita
Pembela bangsa penegak agama
Tangan terkepal dan maju ke muka
Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun tersentak dari bumiku subur
Denganmu PMII pergerakanku
Ilmu dan bakti kuberikan
Adil dan makmur kuperjuangkan
Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku
Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas merdeka
Tangan terkepal dan maju ke muka
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Pembahasan
- Metode Pengajaran
- Pengertian Huruf Vokal dan Konsonan
- Materi Pembelajarannya
D. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET DAN MAHASISWA
A. Pendahuluan
B. Pentingkah Internet Untuk mahasiswa?
C. Kiprah Perpustakaan
Disampaikan Dalam Diskusi Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Unversitas Sultan Fatah Demak
Tanggal 4 Mei 2011
Oleh :
Untung Ali Romdon
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK
2011
KOMPARASI METODE PENDIDIKAN RSBI DAN NON RSBI
Oleh : Untung Ali Romdon[1]
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan pondasi dasar kemajuan suatu bangsa. Dengan tingginya kualitas pendidikan maka cita- cita bangsa ini akan lebih mudah tercapai. Untuk memajukan suatu pendidikan ditopang oleh banyak hal diantaranya kurikulum, metode, sarana dan prasarana, dan lain- lain.
Saat ini kurikulum yang di pakai di sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan dibidang pendidikan agar kurikulum benar – benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, Nasional dan tuntutan global dengan semangat Manajemen berbasis Sekolah (MBS). Adapun tujuan dari KTSP adalah untuk mencapai tujuan pendidikan ditingkat satuan pendidikan.
Dalam Bab XIV pasal 50 ayat 3 Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pemerintah daerah harus mengembangkan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan menjadi bertaraf internasional. Penjelman dari UU tersebut adalah dibentuknya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Metode pengajarannya pun berbeda antara sekolah yang RSBI dan non RSBI. Dan Metode inipun akan membawa out put yang berbeda.
B. Macam Metode Pendidikan
Metode dapat diartikan sebagai cara untuk penyampaian materi pelajaran kepada anak didik Menurut Mohammad Athiyah al-absary mendefisikannya sebagai jalan yang diikuti untuk memberi kefahaman kepada murid-murid dalam segala macam hal pelajaran dan mata pelajaran.
Metode pendidikan ada beberapa macam diantaranya ;
1. Metode Diskusi adalah suatu cara penyampaian pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada peserta didik/ kelompok-kelompok untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
2. Metode Tanya jawab ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang sudah mereka baca dengan sambil memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik.
3. Metode Perumpamaan atau metafora adalah metode yang mengembangkan kemampuan analisis dalam rangka menemukan makna Metafora adalah sebuah gaya bahasa yang merupakan cara untuk mengungkapkan sesuatu dengan melukiskannya atau mengkiaskan secara langsung. Jadi ungkapan itu langsung berupa kiasan bukan makna sesungguhnya. Makna tersebut mengalami perubahan karena persamaan sifat antara satu obyek dengan obyek lainnya.
4. Metode eksperimen, Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentu Metode pemahaman dan penalaran.
5. Metode demonstrasi, Metode ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.
6. Metode pemberian tugas, Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya
7. Metode sosiodrama, Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya.
8. Metode drill, Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak.
9. Metode kerja kelompok.
10. Metode proyek, memecahkan masalah dengan langkah-langkah secara ilmiah, logis dan sistematis
C. Metode Pendidikan Sekolah RSBI
Sekolah yang sudah mempunyai kualitas yang tinggi ditunjuk oleh direktorat jendral untuk menjadi sekolah RSBI. Sekolah-sekolah tersebut dipersiapkan secara bertahap melalui pembinaan oleh pemerintah dan stakeholders, dalam jangka waktu tertentu yaitu empat tahun diharapkan sekolah tersebut mampu dan memenuhi kriteria untuk menjadi SBI.
Dengan adanya RSBI harapan untuk meningkatkan sumber daya manusia tentu akan lebih mudah diraih. RSBI atau Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang mempunyai kelebihan khusus dalam proses belajar mengajar. Yang mana proses ini diharuskan menggunakan sistem Bilingual yaitu sistem 2 bahasa pengantar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Adapun tujuan dari dibentuknya RSBI adalah sebagai berikut[2] :
1. Untuk membina sekolah yang secara bertahap ditingkatkan dan dikembangkan komponen, aspek, dan indikator SNP dan sekaligus keinternasionalannya;
2. Untuk menghasilkan suatu sekolah yang memenuhi IKKM (SNP) dan memenuhi IKKT sekaligus, sehingga dapat menjadi SBI;
3. Sekolah merintis dapat menghasilkan lulusan yang memilki kompetensi lulusan dan diperkaya dengan standar kompetensi pada salah satu sekolah terakreditasi di negara anggota OECD atau negara maju lainnya;
4. Sekolah merintis dapat menghasilkan lulusan yang memilki daya saing komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan menampilkan unggulan lokal di tingkat internasional;
5. Sekolah merintis dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing dalam berbagai lomba internasional yang dibuktikan dengan perolehan medali emas, perak, perunggu dan bentuk penghargaan internasional lainnya;
6. Sekolah merintis dapat menghasilkan lulusan yang memilki kemampuan bersaing kerja di luar negeri terutama bagi lulusan sekolah menengah kejuruan;
7. Sekolah merintis dapat menghasilkan lulusan yang memilki kemampuan berperan aktif secara internasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkungan hidup;
8. Sekolah merintis dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan menggunakan dan mengnembangkan teknologi komunikasi dan informasi secara profesional.
Pembelajaran di sekolah RSBI tentu saaj berbeda dengan sekolah non RSBI. Waktu pembelajaran biasnya dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 15.30 WIB dan bisa di bilang one day school. Penekanan sekolah ini adalah penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada mata pelajaran ilmu pengetahuan digunakan dua bahasa pengantar yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Sekolah harus mampu mempertahankan standar nasional pendidikan yang terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Selain standar ini juga ada standar pemenuhan 30 % pengajar harus S2, ruang kelas diharuskan mempunyai LCD Proyektor, nilai sekolah minimal 850, luas sekolah minimal 1 hektar, memiliki laboratorium bahasa, berstandar ISO, serta memiliki kelengkapan sanitasi, yaitu satu toilet untuk setiap 20 siswa.
Metode pembelajaran sekolah RSBI dapat bermacam- macam disesuaikan dengan tema dan materi mata pelajaran tersebut. Semua metode diatas dapat diterapkan namun ada beberapa metode yang sering digunakan yaitu ceramah, diskusi, eksperimen dan pemberian tugas.
D. Metode Pendidikan Sekolah Non RSBI
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991).
Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya (Miarso, 1993)
Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja
Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah
KTSP mengacu pada sistem pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.
b. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.
c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.
d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan.
f. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.
g. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber
Pada dasarnya metode pendidikan yang digunakan antara sekolah RSBI dan non RSBI adalah cenderung sama. Hal yang paling membedakan adalah adanya bahasa pengantar untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi menggunakan bilingual yaitu dua bahasa , Indonesia dan Inggris.
Sekolah non RSBI hanya mengacu pada kurikulum berbasis KTSP yang mana sekolah mempunyai hak untuk mengelola dirinya sendiri.
E. Kesimpulan
Metode pendidikan merupakan cara untuk menyampaikan materi kepada peserta didik, yang mana cara ini ada bermacam- macam diantaranya ceramah, diskusi, perumpamaan, eksperimen, demonstrasi, pembagian tugas, sosiodrama, drill, kerja kelompok dan proyek.
Metode pendidikan antar sekolah RSBI dan non RSBI cenderung sama yang membedakan adalah di sekolah RSBI menggunakan bahasa pengantar Bilingual yaitu menggunakan dua bahasa, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Tentang Saya
- untunk cell
- orangnya baek, jujur, baik hati,pecinta wanita, sekarang sedang kuliah di unisfat demak ambil tarbiyah
Daftar Isi
-
▼
2011
(26)
-
▼
Juli
(14)
- Inilah Pak Riyanto, Dosen Fakultas Agama Islam ...
- TAKTIK PEMBELAJARAN
- sejarah PMII
- Arti NDP & Visi Misi
- Anime
- Hymne PMII
- Mars PMII
- Logo Pusaka Mahasiswa Unisfat
- Serifikat Kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMI...
- Logo dan Sertifikat PMII
- METODE PENGAJARAN HURUF VOKAL DAN KONSONAN DALAM B...
- INTERNET DAN MAHASISWA
- Foto SPL Sultan Fatah Demak Ke Bali Tahun 2011
- KOMPARASI METODE PENDIDIKAN RSBI DAN NON RSBI
-
▼
Juli
(14)
Blog Archive
-
▼
2011
(26)
-
▼
Juli
(14)
- Inilah Pak Riyanto, Dosen Fakultas Agama Islam ...
- TAKTIK PEMBELAJARAN
- sejarah PMII
- Arti NDP & Visi Misi
- Anime
- Hymne PMII
- Mars PMII
- Logo Pusaka Mahasiswa Unisfat
- Serifikat Kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMI...
- Logo dan Sertifikat PMII
- METODE PENGAJARAN HURUF VOKAL DAN KONSONAN DALAM B...
- INTERNET DAN MAHASISWA
- Foto SPL Sultan Fatah Demak Ke Bali Tahun 2011
- KOMPARASI METODE PENDIDIKAN RSBI DAN NON RSBI
-
▼
Juli
(14)
Followers
Popular posts
- HADIST TENTANG PERSAUDARAAN ISLAM
- Contoh Curriculum Vitae Seminar
- Implementasi Iman Dan Takwa Dalam Kehidupan Modern
- TAKTIK PEMBELAJARAN
- PROBABILITAS
- Proposal Penelitian Kuantitatif
- MASLAHAH AL MURSALAH
- METODE PENGAJARAN HURUF VOKAL DAN KONSONAN DALAM BAHASA ARAB
- POLA KALIMAT NOMINAL DALAM BAHASA ARAB
- Logo dan Sertifikat PMII
Categories
- Anime (1)
- cari- cari (1)
- link artikel (3)
- logo (4)
- Makalah (15)
- PMII (10)
- Puisi (1)
- pusaka (1)
- unisfat (6)